-Terkadang ia terlihat sangat angkuh,arogan bahkan cenderung tidak perhatian. Namun sadarkah kita bagaimana Ayah selalu mencoba memastikan bahwa kita baik baik saja? Apa kita pernah melihatnya menangis saat ia merasa bahagia atau berduka? Ayah, sosok itu yang selalu menempatkan kita sebagai pelita hidupnya. Walau terkadang ia sering kita abaikan tapi ia tetap menjadikan kita sebagai malaikat jagoan kecilnya-
Pada suatu hari dipagi nan indah dengan secarik senyum sang mentari, di sudut kota di sebuah rumah tua.
"Huuuh, kenapa aku bisa punya ayah seperti ini?kenapa Tuhan?kenapa?Kenapa aku harus hidup di tengah keluarga dan punya ayah yang tak seperti ayah temanku," Gadis cantik yang bernama lengkap Rindu Colline Azzahra itu terus menangis, menjerit,dan menyuarakan protesnya kepada Tuhan.
Hari hari dalam hidup Rindu di lalui nya dengan semua amarah.Rindu harus hidup berkecukupan, selalu bertentangan dengan ayahnya. Apupun yang ingin Rindu lakukan selalu salah di mata sang ayah.Ayah yang selalu hanya bisa memarahi dan tidak pernah perhatian padanya. Jangankan perhatian untuk hal yang besar yang kecil sekalipun seperti "sudah makan nak?" jarang bahkan tidak pernah terlontar dari mulut sang ayah. Selalu sang ibu yang perhatian padanya. Yang rindu tau hanyalah ayahnya itu adalah seorang lelaki yang tak pernah menganggap nya ada.
Pada Minggu pagi "Yah besok aku akan ikut lomba musik disekolah dan aku harus membeli gitar," kata rindu dengan semangat. "Uang ayah belum ada, lain kali saja!" jawab ayah tegas dan singkat.Sontak hal itu membuat rindu kaget dan terdiam. Rindu pun langsung berkata "Ayah jahat,ayah gak pernah nurutin kata Rindu,ayah kenapa gak seperti ayah temanku? mereka sangat disayang!! sementara akuu??selalu ayah anggap tidak ada!," (air mata pun berlinang di pipi Rindu dan ia langsung berlari kekamar).